Sosok Menteri Ali Ghufron Mukti: Pasien BPJS Sekarang Dapat Tunggu Barisan Sekalian Minum di Warung Kopi
Sosok Menteri Ali Ghufron Mukti: Pasien BPJS Sekarang Dapat Tunggu Barisan Sekalian Minum di Warung Kopi. Nama Ali Ghufron Mukti tidak dapat dipisah dari yang bernama ‘kesehatan’. Bahkan juga, untuk profesi juga tidak jauh dari kata itu. Contohnya, Ali Ghufron sebelumnya pernah memegang Wakil Menteri Kesehatan pada Cabinet Indonesia Berpadu II (19 Oktober 2011-20 Oktober 2014). Dan Penjabat Sementara Menteri Kesehatan gantikan Endang Rahayu Sedyaningsih yang meninggal dunia (30 April 2012-14 Juni 2012).
Terlahir di Blitar, Jawa Timur, pada 17 Mei 1962, Ali Ghufron semenjak remaja telah menarik perhatian dengan raih nilai matematika prima untuk ujian kelulusan SMA Negeri 1 Blitar. Di lain sisi, ia adalah santri di pesantren Budi Mulia, Yogyakarta.
Selesai menamatkan SMA, dia tempuh pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran UGM dan tamat di tahun 1988. Gelar S2 dicapainya ketrampilan khusus dari Tropical Medicine, The Department of Tropical Hygiene, Mahidol University, Bangkok, Thailand (1991). Kemudian dia memperoleh gelar doktor dari Faculty of Medicine, University of Newcastle, Australia (2000) dan mendapat ijin karier Pakar Asuransi Kesehatan (AAK) dari Pamjaki (2002).
Pada 2004 Ali Ghufron memegang sebagai Ketua Pengurus Gama Medical Center di mana selanjutnya instansi ini jadi cikal akan ada Jamkesmas dan Jamkesda yang terakhir dipungut pemerintahan pusat dan wilayah. Ia menjadi satu diantara penunjang pembangunan Tubuh Pelaksana Agunan Sosial (BPJS).
Program Jamkesmas yang pertama kalinya diaplikasikan di Yogyakarta ini tidak terlepas dari rasa perhatian Ali Ghufron pada kesehatan warga. Ia mengharap program kesehatan yang dibikinnya dapat jalan secara baik terutama untuk warga yang kurang sanggup untuk memperoleh servis kesehatan terbaik dengan catatan orang kaya harus terus bayar.
Sosok Menteri Ali Ghufron Mukti: Pasien BPJS Sekarang Dapat Tunggu Barisan Sekalian Minum di Warung Kopi
Di tahun 2008, Ali Ghufron coba keberuntungan dengan mendaftarkan turut penyeleksian jadi Dekan Fakultas Kedokteran UGM. Akui cuma mencoba, ia mendaftarkan dua jam saat sebelum registrasi ditutup, yang rupanya malah bawa peruntungan. Ali Ghufron selanjutnya dipilih dan jadi dekan paling muda di fakultas itu pada umur 46 tahun.
Saat memegang sebagai dekan, Ali Ghufron termasuk sukses bawa Fakultas Kedokteran UGM masuk ke Hebat World University. Tempati posisi ke-103 dari sekitaran 1.000 fakultas kedokteran di dunia dari sebuah instansi survey. Time Higher Education Survei (THES)-QS World University Rangkings 2009 untuk kelompok sektor pengetahuan Life Sciences and Biomedicine.
Prestasi membesarkan hati untuk Fakultas Kedokteran UGM yang dicapai sepanjang 3 tahun beruntun ini tidak terlepas dari inovasi-terobosan yang sudah dilakukan Ali Ghufron. Salah satunya lakukan peralihan dengan membesarkan pemberian stimulan dan pembaruan SDM di fakultas itu. Ia melangsungkan program bantuan silang yang memungkinkannya beberapa anak fakir miskin bisa berkuliah di fakultas berprestise tersebut.
Disamping itu tingkatkan proses evaluasi dan tambahan ketrampilan untuk alumnus dokter. Dan management pengendalian lebih akuntabel, partisipatif dengan manfaatkan tehnologi informasi ke staff pendidik, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
Pikirannya yang memberi banyak faedah pada warga membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Yang saat itu baru dipilih kembali untuk masa ke-2 memercayakan kedudukan Wakil Menteri Kesehatan pada Ali Ghufron dan dikukuhkan pada 19 Oktober 2011.
Selesai memegang sebagai Wakil Menteri Kesehatan. Ali Ghufron diangkat sebagai Direktur Jenderal Sumber Daya Pengetahuan Pengetahuan Tehnologi dan Pendidikan Tinggi (SDID), Kementerian Penelitian, Tehnologi, dan Pendidikan Tinggi. Pada 22 Februari 2021, Ali Ghufron dikukuhkan sebagai Direktur Khusus BPJS Kesehatan oleh Presiden Joko Widodo.