ICE-u Dipercayai Sebagai Kaca Film OEM Mobil Listrik
ICE-u Dipercayai Sebagai Kaca Film OEM Mobil Listrik. Produk kaca film asal Jepang, ICE-u Premium Window Film, sekarang dipercayai jadi kaca film Orisinal Equipment Manufacturer (OEM)-nya beberapa mobil listrik di Indonesia seperti Wuling Binguo EV, MG 4 EV dan MG ZS EV.
“Kaca film ICE-u sudah lama dipercayai sebagai kaca film OEM untuk beberapa merek mobil terpenting di Indonesia. Awalnya Mitsubishi, Mazda, Honda, Wuling, dan Volvo telah memakai ICE-u sebagai kaca film OEM. Mobil listrik Wuling Binguo EV, MG 4 EV dan MG ZS EV memakai kaca film ICE-u kombinasi OEM Seri dan Premium seri yakni kaca film CT70 premium seri dan SKKB JB10.
Selanjutnya Andi Setiawan mengutarakan jika dipakainya ICE-u ini pada mobil BEV jadi sisi support PT GAI pada perolehan sasaran karbon netral yang ditargetkan pemerintahan Republik Indonesia.
Makin bertambahnya mode mobil EV yang datang di Indonesia harus juga disokong pemakaian kaca film berkualitas. Yang mempunyai keunggulan khususnya dalam kekuatannya meredam panas hingga sanggup menolong tingkatkan efektivitas energi yang dipakai,” tambah Andi.
Mobil listrik Wuling Binguo EV, MG 4 EV dan MG ZS EV memakai kaca film ICE-u kombinasi OEM Seri dan Premium seri yakni kaca film CT70 premium seri dan SKKB JB10.
ICE-u Dipercayai Sebagai Kaca Film OEM Mobil Listrik
Kaca film ini di-claim mempunyai tiga tehnologi pokok yakni Optical Technology, Coating Technology dan Material Application Technology.
Sementara Coating Technology di-claim jadi tehnologi terbaru dari sistem nano-coating akurat tinggi. Paling akhir, Material Application Technology mengaplikasikan beberapa tehnologi dalam pemakaian material photosensitive yang bisa tingkatkan kualitas, ketahanan, sensitivitas dan keproduktifan.
“Tehnologi yang dipakai pada ICE-u Premium Window Film memberi sejumlah keunggulan yakni. Tidak mengintervensi signal electronic sama seperti yang dibutuhkan handphone atau navigasi GPS. Kurangi temperatur dalam kabin, meredam cahaya ultra violet (UV) yang beresiko dan ramah pada lingkungan,” papar Andi.
Disamping itu, dengan kekuatannya meredam panas yang dikeluarkan cahaya matahari, karena itu bisa kurangi keperluan pemakaian penyejuk kabin (AC). Hal ini di-claim jadikan penggunaan energi battery pada mobil listrik dapat irit dan bisa memberi kontributor pada ketahanan batterynya.