Ekonom : Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo Dapat Memberatkan APBN sampai Rp 400 Triliun per Tahun

Ekonom: Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo Dapat Memberatkan APBN sampai Rp 400 Triliun per Tahun. Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies Yusuf Wibisono menjelaskan program pemberian makan siang dan susu gratis yang dijanjikannya capres (Calon presiden) Prabowo Subianto akan memberatkan bujet secara benar-benar krusial. Dia memprediksi program itu akan memerlukan support bujet sampai Rp 400 triliun /tahun.

“Bujet ini benar-benar fenomenal dibanding bujet pemercepatan pengurangan stunting yang rerata dalam tiga tahun akhir cuma di range Rp 30 triliun /tahun,” tutur Yusuf saat dikontak Tempo, Kamis, 18 Januari 2024.

Dia memandang bujet sejumlah Rp 400 triliun akan lebih berguna dan efisien untuk mengatasi stunting bila program jadikan wilayah sebagai ujung tombak dalam interferensi nutrisi. Karena ada ketidaksamaan karakter dan tingkat persoalan stunting antara wilayah. Hingga, dia menggerakkan supaya pemerintahan bisa perkuat kemampuan mekanisme kesehatan wilayah khususnya puskesmas.

Disamping itu, Yusuf mengutamakan jika akar persoal stunting di Indonesia banyak terkait dengan kemiskinan dan kenaikan harga pangan. Ini berimplikasi pada ketakmampuan pribadi untuk penuhi keperluan kalori, nutrisi, dan gizi dengan tingkat minimum. Permasalahan stunting diperburuk sikap konsumsi pangan yang kurang sehat, termasuk pola hidup yang keliru.

Ekonom : Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo Dapat Memberatkan APBN sampai Rp 400 Triliun per Tahun

Ekonom : Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo Dapat Memberatkan APBN sampai Rp 400 Triliun per Tahun

Karenanya, dia menggerakkan pemerintahan seterusnya perkuat peraturan pangan murah, khususnya pangan tinggi protein berbasiskan sumberdaya lokal untuk turunkan kebiasaan stunting. Ditambahkan program yang bisa mengganti sikap dan pola hidup keluarga pasien stunting. Seperti turunkan konsumsi rokok, khususnya konsumsi rokok oleh warga miskin.

Dalam pada itu, Yusuf memandang kampanye Prabowo-Gibran yang berbentuk membagi-bagi susu UHT gratis malah condong menyimpang. Menurut dia, langkah itu mempunyai potensi memunculkan kekeliruan pemahaman yang fatal untuk warga pemula. Karena bisa membuat warga memandang jika susu sapi paket bisa menangani permasalahan stunting.

Walau sebenarnya untuk turunkan kebiasaan stunting. Sebagai konsentrasi target program, semestinya ialah anak umur 0 sampai 5 tahun yang mempunyai kekurangan nutrisi akut dan bisa dibuktikan. Dan sasaran yang menerima susu gratis dari program Prabowo-Gibran diberikan ke beberapa anak secara random tanpa memerhatikan umur dan keadaan fisiknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *