Tren Kecantikan di TikTok: Memakai Tali Dagu Bikin Wajah Tirus?
Tren Kecantikan di TikTok: Memakai Tali Dagu Bikin Wajah Tirus? Sebuah tren kecantikan baru muncul di TikTok, yaitu memakai tali dagu untuk membuat wajah tirus. Tren ini ramai diperbincangkan dalam beberapa minggu terakhir dan dipercaya ampuh mengatasi pipi tembem.
Chin strap adalah tali yang dipasang di dagu untuk mengelilingi kepala. Dalam sejumlah video klip yang beredar, rutin mengenakan chin strap setiap hari membantu ‘menarik’ garis rahang, membuat pipi lebih tirus sekaligus mengencangkan wajah.
Tali dagu ini juga diklaim dapat mengatasi dengkuran, menggertakkan gigi, dan menyembuhkan sleep apnea (gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan berhenti sementara). Akun @itsnotnellyyyyy adalah salah satu yang mempopulerkan tren ini.
Bintang TikTok ini mengunggah sebuah video tutorial menggunakan tali dagu fleksibel yang diikatkan dari dagu hingga ke bagian belakang kepala.
Dalam keterangan video yang telah ditonton lebih dari 804 ribu kali tersebut, ia mengklaim bahwa penggunaan tali dagu secara teratur dapat membuat wajah berbentuk V.
Tren Kecantikan di TikTok: Memakai Tali Dagu Bikin Wajah Tirus?
Dapatkan garis rahang yang tegas, meminimalkan lipatan dagu, dan mengencangkan kulit yang kendur dengan tali pengangkat wajah berbentuk V-line ini. Gunakan selama 15 menit saja setiap hari dan lihat hasil nyata yang membuat Anda terlihat lebih muda, tulisnya berpromosi.
Tren ini rupanya menarik perhatian salah satu ahli bedah plastik. Dr. Daniel Barrett. Dokter yang berbasis di Beverly Hills, Amerika Serikat ini menyebut tren tali dagu untuk meniruskan wajah sebagai hal yang konyol.
“Saya rasa memakai alat ini dalam jangka panjang tidak akan berdampak pada garis leher Anda. Saya belum melihat penelitian apapun, tidak ada bukti yang mendukung hal ini, bahwa memakai ini akan membantu sedikitpun,” ujarnya, seperti dikutip dari New York Post.
Daniel menjelaskan bahwa hanya ada dua cara untuk membuat wajah tirus secara permanen. Pertama dengan menurunkan berat badan, kedua dengan operasi plastik.
Ia menjelaskan bahwa belum ada bukti ilmiah yang mendukung keefektifannya dalam mengatasi sleep apnea.
Tren TikTok yang tidak didukung oleh data ilmiah atau tidak direkomendasikan oleh para ahli medis dapat menimbulkan efek yang tidak baik, katanya.